BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kata media berasal dari bahasa latin dan bentuk jamak dari
kata medium yang secara arti perantara atau pengantar. Assosiasi Pendidikan
Nasional (National Education Association/NEA) memiliki pengertian media
adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta
peralatannya (Rohmat,2010)[1].
Media menurut AECT adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk
menyalurkan pesan. Sedangkan Gagne
mengartikan media sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsang mereka untuk belajar. Briggs mengartikan media sebagai alat untuk
memberikan perangsang bagi siswa agar terjadi proses belajar (Mustikasari, 2011)[2].
Pembelajaran merupakan sebuah proses perubahan perilaku
sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungan sehingga terjadinya pengalaman
belajar dan hasil belajar menjadi lebih bermakna (meaningfull learning). Keberhasilan pembelajaran
ditandai
dengan perolehan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif pada diri individu,
sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Keberhasilan ini sangat dipengaruhi oleh
banyak faktor diantaranya dengan penggunaan media yang berfungsi sebagai
perantara pesan-pesan pembelajaran kepada peserata didik (Rohmat, 2010)[3]
Kata pembelajaran (instruction) sering kali
diterjemahkan ke dalam pengajaran. Padanan kata ini sebenarnya kurang tepat
mencerminkan arti yang terkandung di dalamnya, instruction lebih luas
dari pengajaran, karena mencakup semua events yang mempunyai pengaruh langsung
kepada proses belajar manusia, yang meliputi kejadian-kejadian yang diturunkan
oleh bahan cetakan, sebuah gambar, program tv, film, slide, media atau
kombinasinya. Sedangkan pengajaran seringkali dikaitkan dengan proses belajar
mengajar di kelas, Seperti kelas formal ( sekolah, perguruan tinggi, atau
pesantren) (Banaran, 2009)[4]
Mustikasari (2011)[5],
dalam tulisannya “mengenal media pembelajaran” mengatakan bahwa Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru untuk membuat belajar
para siswanya. Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika tidak menghasilkan
kegiatan belajar pada para siswanya. Kegiatan belajar hanya akan berhasil jika anak didik secara aktif mengalami sendiri proses belajar. Seorang guru tidak dapat
mewakili belajar siswanya. Seorang siswa belum dapat dikatakan telah belajar
hanya karena ia sedang berada dalam satu ruangan dengan guru yang sedang
mengajar.
Metode pembelajaran adalah suatu
sarana atau cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran (Sudrajat,2009)[6]. Sedangkan
menurut (Mustikasari, 2011)[7] Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu
guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima
pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili guru menyajiakan informasi belajar
kepada siswa.
Penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran
akan memberi kontribusi terhadap efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran.
Berbagai hasil penelitian pada intinya menyatakan bahwa berbagai macam media
pembelajaran memberikan bantuan sangat besar kepada peserta didik dalam proses
pembelajaran. Namun demikian peran tenaga pengajar itu sendiri juga menentukan
terhadap efektifitas penggunaan media dalam pembelajaran. Peranan tersebut
tercermin dari kemampuannya dalam memilih media yang digunakan. Karena hal tersebut dapat menentukan
kemajuan suatu pembelajaran terhadap peserta didik.
Program
pembelajaran direncanakan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik siswa serta
diarahkan kepada perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai. Media pembelajaran merupakan
alat bantu yang tidak dapat ditolak dan dipungkiri keberadaannya.karena memang
gurulah yang menghendaki untuk memudahkan penyampaian pesan-pesan kepada siswa.
Guru sadar bahwa tanpa bentuan media, maka materi yang sukar untuk diterima dan
dipahami siswa, terutama materi pembelajaran yang rumit dan komplek .
1.2 Permasalahan
Inovasi
dalam dunia pendidikan menuntut kreatifitas dari tenaga kependidikan, saat ini
media perkembangan mengalami perkembangan yang sangat pesat, dalam menggunakan
media pembelajaran dan efektifitasnya terhadap peserta didik hendaknya
didahulukan aspek-aspek yang terkait secara langsung maupun tidak langsung.
Dewasa
ini, siswa diharuskan memiliki daya juang dan saing yang kuat dalam dunia
pendidikan sesuai dengan tuntutan zaman pada saat ini. Sehingga peserta didik
diharuskan menguasai ilmu pengetahuan baik yang sifatnya formal ataupun non
formal.
Dari
hal tersebut guru dituntut untuk membuat siswa mampu cepat belajar, mudah untuk
memahami, nyaman, serta bersemangat. Sehingga pada saat ini seharusnya guru
mampu menggunakan kelebihan berbagai media yang ada untuk membantu proses
pembelajaran. Namun, Pada
kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan, antara lain: terbatasnya
waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak
tersedianya biaya, dan lain-lain. Seharusnya guru dapat menggunakan
media yang mampu membuat siswa memahami dengan efektis dan efisien untuk
menccapai tujuan.
BAB 2
PEMBAHASAN
2. 1
PRINSIP – PRINSIP MEDIA PEMBELAJARAN
Pemanfaatan media pembelajaran dalam proses pembelajaran
perlu mempertimbangkan beberapa prinsip , yaitu :
a. Tidak ada satu media pun yang paling
baik untuk semua tujuan . Artinya , suatu media hanya cocok untuk tujuan pembelajaran
tertentu . tetapi mungkin tidak cocok untuk pembelajaran yang lain .
b. Media adalah bagian integral dari
proses pembelajaran . Hal ini berarti bahwa media bukan hanya sekedar alat bantu
mengajar guru saja , tetapi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses
pembelajaran . penetapan suatu media haruslah sesuai dengan komponen lain dalam
perancangan pembelajaran . tanpa alat bantu mengajar mungkin pembelajaran tetap
dapat berlangsung tetapi tanpa media itu kurang maksimal.
c. Media apapun yang hendak di gunakan.
Sasaran akhirnya adalah untuk memudahkan belajar peserta didik . kemudahan
belajar peserta didik haruslah di jadikan acuan utama pemilihan dan penggunaan
suatu media.
d. Penggunaan berbagai nedia dalam
suatu kegiatan pembelajaran bukan hanya sekedar selingan / pengisi waktu atau
hiburan . Melainkan
mempunyai tujuan yang menyatu dengan pembelajaran yang berlangsung.
e. Pemilihan media hendaknya objektif ,
yaitu di dasarkan pada tujuan pembelajaran , tidak di dasarkan pada kesenangan
pribadi tenaga pengajar.
f. Penggunaan beberapa media sekaligus
akan dapat membingungkan peserta didik . penggunaan multi media tidak berrati
menggunakan media yang banyak sekaligus , tetapi media tertentu di pilih untuk
tujuan tertentu dan media yang lain untuk tujuan yang lain pula .
g. Kebaikan dan kekurangan media tidak
tergantung pada kekonkritan dan keabstrakannya saja ,. Media konkrit wujudnya
mungkin sukar untuk di pahami karena rumitnya . tetapi media yang abstrak dapat
pula memberikan pengertian yang tepat.
h. Penggunaan media pengajaran hendaknya
di pandang sebagai bagian yang integral dari suatu system pengajaran dan bukan
hanya sebagai alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang di gunakan bila
di anggap perlu dan hanya di manfaatkan sewaktu – waktu di butuhkan.
i. Media pengajaran hendaknya di
pandang sebagai sumber belajar yang digunakan dalam usaha memecahkan masalah
yang dihadapi dalam proses belajar mengajar.
j. Guru hendaknya benar – benar
menguasai teknik – teknik dari suatu media pengajaran yang di gunakan .
k. Guru seharusnya memperhitungkan
untung ruginya pemanfaatan sutu pengajaran
l. Penggunaan media pengajaran harus di
organisir secara sistematis bukan sembarang menggunakannya .
m. Jika sekiranya suatu pokok bahasan
memerlukan lebih dari macam media , maka guru dapat memanfaatkan multy media
yang menguntungkan dan memperlancar proses belajar mengajar dan juga dapat
merangsang siswa dalam belajar.
2. 2 Beberapa Syarat Umum Yang Harus Dipenuhi Dalam Pemanfaatan Media Pengajaran Dalam PBM ( Proses Belajar Mengajar ), yakni :
1. Media pengajaran yang di gunakan
harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah di tetapkan.
2. Media pengajaran tersebut merupakan
media yang dapat dilihat atau di dengar.
3. Media pengajaran yang di gunakan
dapat merespon siswa belajar.
4. Media pengajaran juga harus sesuai
dengan kondisi individu siswa.
5. Media pengajaran tersebut meruapakan
perantara ( medium ) dalam proses pembelajaran siswa.
Penggunaan
media pengajaran seharusnya mempertimbangkan beberapa hal berikut ini:
1. Guru harus berusaha dapat
memperagakan atau merupakan model dari suatu pesan ( isi pelajaran ).
2. Jika objek yang akan di peragakan
tidak mungkin di bawa kedalam kelas , maka kelaslah yang di ajak ke lokasi
objek tersebut.
3. Jika kelas tidak memungkinkan di bawa
ke lokasi tersebut , usahakan model atau tiruannya .
4. Bilamana model atau market juga tidak
di dapat . usahakan gambar atau foto – foto dari objek yang berkenan dengan
materi ( pesan ) pelajaran tersebut.
5. Jika gambar atau foto tidak di
dapatkan , maka guru harus membuat sendiri media sederhana yang dapat menarik
perhatian belajar tersebut.
6. Bilamana media sederhana tidak dapat
di buat oleh guru, gunakan papan tulis untuk mengilustrasikan objek atau pesan
tersembut melalui gambar sederhana dengan garis lingkaran .
Prinsip pokok yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pada setiap kegiatan belajar mengajar adalah bahwa
media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam upaya
memahami materi
pelajaran. Dengan demikian, penggunaan media harus dipandang dari sudut
kebutuhan siswa. Hal ini perlu ditekankan sebab sering media dipersiapkan hanya
dilihat dari sudut kepentingan guru. Contohnya, oleh karena guru kurang
menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan, maka guru persiapkan media OHT,
dan oleh sebab OHT digunakan untuk kepentingan guru, maka transparansi tidak
didesain dengan menggunakan prinsip-prinsip media pembelajaran, melainkan
seluruh pesan yang ingin disampaikan dituliskan pada transparan hingga
menyerupai Koran
(Arisandi, 2011)[8]
Penggunaan media harus mempertimbangkan kecocokan ciri
media dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan.Penggunaan media
harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar yang akan dilaksanakan seperti
belajar secara klasikal, belajar dalam kelompok kecil, belajar secara
individual, atau belajar mandiri. Penggunaan media harus disertai persiapan
yang cukup seperti mempreview media yang akan dipakai, mempersiapkan berbagai
peralatan yang dibutuhkan di ruang kelas. Dengan cara ini pemanfaatan media
diharapkan tidak akan menggangu kelancaran proses belajar-mengajar dan mengurangi waktu
belajar.
Ada beberapa
prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran dengan
harapan dapat mempercepat dan mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran
(Rohmat, 2010), yaitu:
1.
Harus adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media
pembelajaran.
Apakah
pemilihan media itu untuk pembelajaran, untuk informasi yang bersifat umum,
ataukah sekedar hiburan saja mengisi waktu kosong. Lebih khusus lagi apakah
sasarannya siswa TK, SD, SLTP, SMU, atau SLB.
2.
Karakteristik media pembelajaran.
Setiap media
pembelajaran mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari keunggulannya,
cara pembuatan maupun cara penggunaannya. Memahami karakteristik media
pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam kaitannya
pemilihan media pembelajaran. Disamping itu memberikan kemungkinan pada guru
untuk menggunakan berbagai media pembelajaran secara bervariasi.
3.
Alternatif pilihan, yaitu adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan
atau dikompetisikan. Dengan
demikian guru dapat menentukan pilihan media pembelajaran mana yang akan
dipilih, jika terdapat beberapa media yang dapat dibandingkan.
Dalam
Education Technology for Teacher (2010)[9], Alen berpendapat
bahwa pendekatan yang dapat digunakan untuk pemilihan media adalah dengan
menggunakan pendekatan matrik, yaitu pendekatan yang dapat dijadikan
pertimbangan dalam memilih media yang sesuai dengan jenis tujuan pembelajaran
tertentu. Matrik menggambarkan tinggi rendahnya kemampuan setiap jenis media
bagi pencapaian berbagai tujuan dengan kemampuan setiap jenis madia dalam mempengaruhi berbagai jenis belajar.
hal ini dapat diwujudkan dengan mendahulukan mana yang harus dipelajari/dikuasai
siswa, apakah informasi faktual, konsep, keterampilan, dan seterusnya.
Penggunaan media pembelajaran dalam
proses pembelajaran perlu mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu: Suatu media
hanya sesuai untuk tujuan pembelajaran tertentu, tetapi mungkin tidak sesuai
untuk pembelajaran yang lain. Media adalah bagian integral dari proses
pembelajaran. Hal ini berarti bahwa media bukan hanya sekedar alat bantu
mengajar guru saja, tetapi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses
pembelajaran. Penetapan suatu media harus sesuai dengan komponen lain dalam
perencanaan pembelajaran. Tanpa alat bantu mengajar dapat pembelajaran tetap
dapat bertahan, tetapi tanpa media itu tidak akan terjadi (Admin, 2011)[10].
Media pembelajaran digunakan dalam rangka upaya
peningkatan atau mempertinggi mutu proses kegiatan
belajar mengajar. Oleh karena itu harus diperhatikan prinsip-prinsip penggunaan Media pembelajaran yang antara lain:
1. Penggunaan
media pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian yang integral dari suatu
sistem pengajaran dan bukan hanya sebagaialat bantu yang berfungsi sebagai
tambahan yang digunakan biladianggap perlu dan hanya dimanfaatkan sewaktu-waktu
dibutuhkan
(Usman, 2011)[11]
2. Media
pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar yangdigunakan dalam usaha
memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar.
3. Guru seharusnya
memperhitungkan untung-ruginya pemanfaatan suatu media pembelajaran.
4. Penggunaan
media pembelajaran harus diorganisir secara sistematisbukan sembarang
menggunakannya.
5. Jika sekiranya
suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari macammedia, maka guru dapat
memanfaatkan multimedia yang
menguntungkan
dan memperlancar proses belajar mengajar dan juga dapat merangsang siswa dalam belajar.
Prinsip-prinsip pemilihan dan penggunaan media
pembelajaran merujuk pada pertimbangan seorang guru dalam memilih dan
menggunakan media pembelajaran untuk digunakan atau dimanfaatkan dalam kegiatan
belajar-mengajar. Hal ini disebabkan adanya beraneka ragam media yang
dapat digunakan dalam pembelajaran
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Media adalah segala sesuatu yang
dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi.
Sedangkan pembelajaran adalah usaha guru untuk menjadikan siswa melakukan
kegiatan belajar. Dengan demikian media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan informasi dari guru ke siswa sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dan pada akhirnya dapat
menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar.
Manfaat media
pembelajaran
adalah untuk penyampaian
materi pembelajaran dapat diseragamkan, proses pembelajaran menjadi lebih jelas
dan menarik, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, efisiensi dalam
waktu dan tenaga, meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, memungkinkan
proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, menumbuhkan sikap
positif siswa terhadap materi dan proses belajar serta mengubah peran guru ke
arah yang lebih positif dan produktif.
[1] Rahmat, 2010, “terapan teori media instruksional dalam pengajaran
agama islam “, hlm 80 .logung pustaka :yogyakarta
4.warga
, pasal 3-4 UUD’45
5. Ardina
mustikasri , 2011 . “ mengenal media pembelajaran , hlm 1
6.Akhmad
sudrajat 2009 “ Pengertian Pendekatan , strategi , metode , teknik, taktik, dan
model pembelajaran
7ibid,
mustika hlm 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar